MENGAJAR
Author By:
Aminatul Zahroh, M.Pd.I
Year: Magister – IAIN Tulungagung 2013
Language: Ind
“Learning
is the process by which relatively enduring change in behavior occurs
as
a result of controlled and uncontrolled experiences, and also considered
as
the acquisition of skills, knowledge, ability and attitude
which influence the description and diagnose
of events and people”.
...Selamat
membaca...
Belajar mengajar atau boleh dikatakan sebagai suatu proses pembelajaran. Proses pembelajaran adalah sebuah interaksi yang bernilai
normatif yang di dalamnya terdapat kegiatan belajar mengajar. Belajar mengajar adalah suatu proses yang
dilakukan dengan sadar dan bertujuan. Tujuan dari belajar adalah proses pendewasaan. Proses belajar mengajar akan berhasil bila hasilnya
mampu membawa perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan
nilai-nilai dalam diri siswa. Maka dalam buku lain dikatakan bahwa bila hakikat belajar adalah
“perubahan”, maka hakikat mengajar adalah proses “pengaturan” yang dilakukan
oleh guru”. Maka dapat dikatakan interaksi belajar mengajar adalah interaksi
antara siswa dan guru dalam melakukan perubahan dan pengaturan untuk mencapai
tujuan.
Dalam interaksi edukatif unsur guru dan siswa harus aktif, tidak mungkin terjadi proses interaksi
edukatif bila hanya satu unsur yang aktif. Aktif dalam arti sikap, mental dan
perbuatan. Sehingga semua unsur harus aktif dalam interaksi tersebut, agar
dapat memperoleh keberhasilan belajar. Keberhasilan kegiatan belajar ditentukan
oleh 2 faktor yang dominan, yaitu faktor pembawaan dan faktor lingkungan.
Dalam melakukan kegiatan pembelajaran, supaya
dapat berhasil dengan baik, efektif dan efisien, juga cepat dan tepat, maka
seorang guru atau pendidik harus memakai model, metode, strategi serta tahapan
dalam melakukan pengajaran. Tanpa memakai hal-hal tersebut, maka keberhasilan
mengajar atau kegiatan pembelajaran tidak akan mampu dicapai sepenuhnya. Tahapan mengajar yaitu jenjang dalam melakukan pengajaran
yang harus dilalui oleh seorang guru yang meliputi: tahapan pemula (pra instruksional), tahapan
pengajaran (instruksional), dan tahapan penilaian (evaluation) dan tindak lanjut.
Tahapan
pra instruksional. Tahap
pra instruksional adalah tahapan yang ditempuh guru pada saat ia memulai
proses belajar mengajar. Beberapa kegiatan yang dilakukan guru pada tahapan ini
adalah:
1. Guru menanyakan kehadiran siswa
dan mencatat siapa yang tidak hadir, tidak perlu diabsensi satu per satu, cukup
ditanyakan yang tidak hadir saja, dengan alasannya.
2. Bertanya kepada siswa, sampai
dimana pembahasan pelajaran sebelumnya.
3. Mengajukan pertanyaan kepada siswa
tentang bahan pelajaran yang sudah diberikan sebelumnya.
4. Memberi kesempatan kepada siswa
untuk bertanya mengenai bahan pelajaran yang belum dikuasainya dari pengajaran
yang telah dilaksanakan sebelumnya.
5. Mengulang kembali bahan yang lalu
secara singkat tapi mencakup semua aspek bahan yang telah dibahas sebelumnya. Tujuan tahapan ini, pada hakekatnya
adalah mengungkapkan kembali tanggapan siswa terhadap bahan yang telah
diterimanya dan menumbuhkan kondisi belajar dalam hubungannya dengan pelajaran
hari ini.
Tahapan instruksional. Tahap ini merupakan tahapan yang
inti. Secara umum tahapan ini dapat diidentifikasi dengan beberapa kegiatan
sebagai berikut:
1. Menjelaskan kepada siswa tujuan
pembelajaran yang harus dicapai siswa.
2. Menuliskan pokok materi yang akan
dibahas hari itu.
3. Membahas pokok materi yang telah
dituliskan tadi.
4. Pada setiap pokok materi yang
dibahas hendaknya diberikan contoh-contoh konkret.
5. Penggunaan alat bantu pengajaran
untuk memperjelas pembahasa setiap pokok materi sangat diperlukan.
6. Menyimpulkan hasil pembahasan dari
semua pokok materi.
Hal yang harus diperhatikan dalam tahapan instruksional
adalah sebaiknya titik tekan kegiatan adalah siswa, sehingga metode dan lain
sebagainya dipilih yang menekankan pada keaktifan siswa.
Tahapan evaluasi dan tindak lanjut. Tahapan ketiga dari tahapan
pengajaran yaitu tahapan evaluasi dan tindak lanjut. Tujuan tahapan ini adalah
untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari tahapan kedua. Kegiatan yang
dilakukan antara lain:
1. Mengajukan pertanyaan kepada
kelas, atau kepada beberapa siswa mengenai semua pokok materi yang telah
dibahas pada tahapan kedua.
2. Apabila pertanyaan yang diajukan
belum dapat dijawab oleh siswa kurang dari 70%, maka guru harus mengulang
kembali materi yang belum dikuasai oleh siswa.
3. Untuk memperkaya pengetahuan
siswa, materi yang dibahas, guru dapat memberikan tugas atau pekerjaan rumah
yang ada hubungannya dengan topik atau pokok materi yang telah dibahas.
4. Akhiri pelajaran dengan
menjelaskan atau memberitahukan pokok materi yang akan dibahas pada pelajaran
berikutnya.
Demikian tahapan pengajaran yang harus dilakukan oleh para guru
guna melaksanakan pembelajaran dengan baik.
Semoga bermanfaat. Aaamiinn ya robbal alamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar